scentivaid.com mycapturer.com

Hot Threads

Tanda Kalau Kamu Nyaman Banget Sama Pacar Kamu

Bagaimana hubungan agan belakangan? Semoga sehat selalu.
Pastinya kalian mengalami perkembangan dari awal PDKT sampai sekarang dong. Segala sikap dirinya sudah hafal betul di luar kepala. Bahkan mungkin ente bisa tahu berapa centimeter panjang rambutnya; apa parfumnya setiap malam Jum’at; dan tanggal berapa kira-kira dia enggak punya uang.
Tapi sekedar tahu saja belum tentu dapat dianggap sebagai sebuah tanda kenyamanan.
Masih ada tahapan selanjutnya yang perlu disadari untuk betul-betul merasakan kenyamanan bersamanya.

Nah jika ente pada masih ragu rasa nyamanmu bersamanya, coba deh perhatiin 10 tanda ini, siapa tahu membantu ente untuk mencapai puncak kenyamanan bersama kekasihmu.


1.    Malu-malu dan jaim udah enggak relevan.

Ente gak lagi ragu untuk kentut, sendawa, dan ngupil sembarangan di hadapannya. Ente tidak lagi berusaha mati-matian untuk mengesankannya dengan menjaga image begitu ketat.
Percobaan pertama ngupil atau kentut sembarangan di depan pasangan pastinya membuat pipi memerah. Tapi jangan kuatir, setelah terbiasa maka puncak kenyamanan ente akan meningkat.
Kenapa? Jelas karena ente tidak lagi terlalu banyak berpikir untuk bersikap di hadapannya.
Kebebasan ente hampir mencapai taraf absolut. Dan apa sih anugerah terindah selain cinta yang membebaskan?

2.    Bahan obrolan gak pernah habis meski tiap hari ketemu

Hal-hal gak penting justru jadi topik obrolan yang seru. Kebebasan ente itu mempengaruhi kelulasaan membicarakan apa saja dengannya. Pandangan umum berkata bahwa semakin sering dan semakin lama bertemu, maka bahan obrolan akan habis tiada sisa. Sayang sekali, ane kurang setuju. Justru makin banyak berjumpa, ente akan membicarakan segala hal, dari yang kurang penting sampai yang gak penting sama sekali. Keraguan memilih bahan obrolan hanya milik pemula.

3.    Kalian udah kebal dengan perasaan gak enak-an

Ya bilang Ya, Suka bilang Suka, Enggak bilang Enggak. Saking bebasnya, kejujuran ente sudah tidak lagi ada penghalang.
“Sayang, bajuku bagus gak?”
“Bagus, kok, cantik deh”
“Apaan, bohong! Kamu kan enggak suka warna ijo”

Nah lo! Kalau udah di puncak kenyamanan, enggak ada lagi tuh bohong-bohong begitu. Ente akan sesuka hati menyarankan dia untuk ganti kostum, ketika menurut ente itu kurang manis.

4.    Kata “sayang” sudah masuk kategori gombal

Bukti cinta adalah saling mengingatkan ketika kumis mulai gak rapi atau lipstik terlalu tebal. Kata sayang sudah jarang diumbar ke sana ke mari. Puncak kenyamanan membuat diri tak lagi menganggap dia sebagai pacar, melainkan partner yang kompak dan menyenangkan. So, sayang sekali kata sayang sudah gak mempan di antara kalian.

5.    Semakin cuek dirinya, semakin nyaman dengannya

Perhatian bukan soal banyak tanya, tapi rasa percaya. Puncak kenyamanan juga berbanding seimbang dengan puncak ketidakpedulian atau cuek. Eits! Jangan salah sangka dulu. Cuek di sini adalah tidak banyak bertanya setiap saat. Ente saling percaya dan membiarkan masing-masing fokus pada aktivitasnya. Tidak lagi takut bahwa ada orang lain yang bakal merebut hatinya.

6.    Tidak lagi marah-marah kalau lama enggak ketemu

Saking nyamannya, bisa aja ente lupa kalau punya pacar. Maklum, udah sehati. Dampaknya dari cuek itu adalah tiada kerinduan yang dibuat-buat. Pasangan pemula biasanya langsung kangen akut kalau seminggu aja enggak ketemu, bahkan sehari enggak ngabarin aja bisa menyebabkan perang dunia. Nah, ketika ente udah berada di puncak kenyamanan, rindumu akan sangat flamboyan. Kamu semacam menyimpannya enggak terlalu dalam, tapi senyam senyum sendiri ketika malam tiba. Nanti ketika tiba saatnya, obrolan akan menjadi semakin seru dan menarik.

7.    Tapi tetep dong, hal-hal kecil dari dirinya selalu bikin rindu

Eit! Tapi ente tetep rindu hal-hal kecil darinya.  Masakannya yang keasinan atau rambutnya yang selalu rapi disisir. Dan ente bisa menahannya? Kenapa bisa begitu?
Ya karena ente sudah mencapai puncak kenyamanan yang absolut bersama dirinya. Kalau ente belum bisa menahannya, berarti ente belum nyaman-nyaman amat.

8.    Enggak ada lagi kata “terserah”

Kalaupun muncul, cara ente nanggepinya cukup santai dan diselesaikan dengan jalan damai. Awal pacaran, kata Terserah ditanggapi dengan kesabaran tingkat dewa. Berjalan agak lama, kata terserah ditanggapi dengan marah-marah, akhirnya perang dunia. Puncak kenyamanan, kata terserah ditanggapi dengan diam. Sebab kata filsuf : Diam Itu Emas, bukan marah.

9.    Kalau pacaran gak mesti di tempat-tempat mahal nan romantis

Asik juga ternyata pacaran dibioskop seharian cuma pandang-pandangan. Nah ini, puncak kenyamanan bukan soal tempat, tapi soal kalian. Begini kira-kira, Masalahnya bukan di mana ente berada, tapi dengan siapa ente di sana. So, ente gak perlu tempat yang mahal dan sangat nyaman untuk mencapai puncak kenyamanan.

10.    Dan pastinya kamu enggak lagi ragu protes segala kekurangannya

Entah celananya norak atau badannya yang agak kegendutan.
Kekurangannya akan ente protes dengan segera tanpa ragu akan terjadi pertengakaran. Sebabnya? Pasangan yang telah mencapai puncak kenyamanan akan menyampaikannya protesnya dengan canda’an yang masuk akal. 
Kekurangan masing-masing justru menjadi bahan hina-hina’an, bukan lagi sesuatu yang tabu untuk disampaikan. Gimana? Romantis, Bukan?

Nah, apakah ente sudah mencapai puncak kenyamanan dengan pasangan? Jika iya, maka syukurilah. Jika belum, semoga 10 Tanda yang ane sampaikan dapat membantu untuk mulai mendaki jalan setapak menuju ke puncak kenyamanan. #tsaaaah  Jika masih jomblo, semoga ente juga nyaman dengan statusmu yang sekarang. Kalau enggak nyaman, jangan marah-marah ya, rejeki bisa menjauh tak berarah. Ok, semoga bahagia dan sehat selalu buat kita semua!

No comments :

Post a Comment

SEO FRIENDLY, MOBILE FRIENDLY, HIGH SPEED, NO JUNK, NO SPAM, BERMANFAAT, BERGUNA, MANDIRI.

Featured Content